Sunday, October 5, 2014

CIRI DAN PENYEBAB ORANG PENGECUT SERTA SOLUSINYA

Pengecut, pernahkah kalian bertemu orang seperti ini? Duh jangan sampe ya. Soalnya kalo ketemu orang kek gini emosi kita bakal terkuras abis dan kesel nanggepinnya. Udah jelas salah dan ada bukti masih aja ngebela diri. Parahnya ada beberapa di antara mereka yang tidak pernah merasa bersalah dengan sikap yang telah dilakukannya. Mereka merasa bahwa mereka benar. Apakah kalian termasuk kedalam orang pengecut? Jangan ya. Hehe

Sebagai seseorang tentunya kita tidak boleh lari dari tanggung jawab dan ingkar janji. Ijin share dari blog sebelah berikut kutipannya :

Orang yang tidak siap memenuhi tanggung jawab adalah seorang pengecut. Ciri-ciri seorang pengecut adalah :

-Membela diri, orang tersebut tidak mau bertanggung jawab dengan banyak pembelaan diri bahwa itu bukan karena saya, itu karena ini…dan ….itu. Dia membela diri supaya orang lain tidak menyalahkan dan meminta pertanggungan jawab.

-Mencari kambing hitam, orang ini mencari orang lain untuk disalahkan, gara-gara papa…mama…adik…pimpinan….anak buah…dan juga kadang menyalahkan keadaan dan Tuhan.

-Menghindar, ketika tahu ia bersalah ia menghindari orang lain, dengan cara pindah kerja, pindah rumah, tidak membalas sms, tidak mengangkat telpon atau bahkan mematikan telfon. Orang seperti ini ingin mencari rasa aman dan meninggalkan tanggung jawab.

-Manipulasi, Curang/berbohong, supaya kesalahannya tertutupi dan bisa dilakukan melalui perkataan atau bahasa tubuh, pura-pura tidak terjadi sesuatu hal, dan mengatakan hal2 lain untuk menutupi kesalahannya.

Nah gitu, orang pengecut pasti memiliki sifat atu ciri kek yang aku kutip tadi. Parahnya mereka tuh tetep kekeuh ga ngerasa salah. Duh ngeselin yaa??
Dibalik itu semua tentu kita juga ga boleh nyalahin seratus persen pada orang yang bersangkutan. Pada dasarnya seseorang menjadi pribadi seperti itu karena ada penyebab dan pencetus sehingga menjadi pribadi pengecut. Dikutip lagi dari blog sebelah penyebab orang jadi pengecut :
Mengapa seseorang sulit bertanggung jawab atas kesalahannya

-Pada masa pertumbuhan anak. Adanya contoh dari orang tua yang melepaskan tanggung jawab dan melihat orang tuanya menghindari tanggung jawab membuat anak-anaknya bertumbuh menjadi seorang pengecut.

-Adanya pengalaman masa lalu. Luka pengalaman yang menyakitkan dalam kaitannya dengan bertanggung jawab dapat membuat luka dalam diri seseorang.

-Kebutuhan. Seseorang yang merasa kebutuhannya terdesak, akan mengalami peperangan pikiran ketika harus bertanggung jawab atas kesalahannya.Hal ini menjadi pertimbangan untuk mencari rasa aman.

Miris banget dan kadang kasian juga, ternyata beberapa faktor di atas dapat menjadikan mental seseorang tumbuh menjadi seorang pengecut. Pengalaman masa kecil yang buruk, membangun mental anak menjadi pribadi yang takut untuk menerima tanggung jawab pada saat nanti dia telah dewasa.

Di bawah ini ada beberapa cara dan tips agar kita bisa terhindar dari sifat seorang pengecut menurut penulis :

1. Berusaha menepati janji
Dengan kita berusaha dan belajar untuk menepati janji kita perlahan akan belajar yang namanya tanggung jawab.

2. Tidak berbohong
Cobalah untuk jujur apapun resiko yang akan diterima, latihlah mental untuk berani mengambil resiko dari semua yang telah kita perbuat. Jangan nyari2 alasan biar keliatan bener. Kalau cewek mungkin mending ya meskipun emang salah, nah kalo cowok?? Keterlaluan deh kagak gentle amat.

3. Jangan nyari kambing hitam
Ketika salah, berusahalah untuk mengakui setiap kesalahan yang telah kita perbuat. Jangan nyalah2in orang, apalagi sampe nyalahin orang terdekat seperti keluarga sendiri duh bukannya ngelindungin keluarga malah dijadiin kambing hitam, kasian banget sih.

4. Belajar mengutarakan pendapat
Biar ga jadi pengecut, coba deh belajar buat ngutarain apa yang ada di isi hati kita. Mau itu enak atau ga enak, dengan belajar dan dibiasakan seperti itu tentu mental kita akan menjadi biasa ketika menerima komentar pro dan kontra.

5. Hadapi masalah dan tanggung jawab
Seorang pengecut pasti akan menghindar ketika menghadapi sebuah masalah, dia cenderung malas dan enggan untuk membahas dan menyelesaikan maslah yang memojokan dirinya. Coba hadapi itu. Berani mengakui kesalahan adalah sifat yang sangat gentle. Orangpun akan salut, meskipun sisi lain memang negatif. Selain itu ketika seseorang merasa tidak sanggup dan tidak percaya diri, seorang pengecut akan lari dari tanggung jawabnya tanpa menjelaskan dan meminta maaf atas keputusannya. Kalau emang udah ga mampu lagi atas tanggung jawab yang harus dikerjain, belajar baik baik buat bilang apa yang sebenernya dirasain apa aja alasannya dan meminta maaflah, meskipun itu akan mengecewakan pihak lain, tapi seengganya pihak lain juga mampu mentoleransi  keputusan yang di ambil. Bukan maksain keputusan sepihak tanpa ada penjelasan yang jelas dan kata maaf.

Kalo terus menerus memiliki sifat pengecut kayak begini, kedepannya juga ga akan bener. Selain dibenci orang orang seorang pengecut juga akan mudah stress menghadapi hidup dan terkesan kaku.istilahnya ga bisa bahagiain diri sendiri. Pikir deh, diri sendiri aja ga bisa di bahagiain, apalagi bahagiain orang lain? Semua orang juga pasti pengen bahagian orang terdekatnya, seperti orang tua, pasangan dan sahabat. Nah kalo dianya aja ga bisa dan ga tau cara bahagiain dirinya sendiri? Gimana nasib orang terdekatnya. #think

Tidak ada kata terlambat untuk introspeksi dan berubah. :)

5 comments:

  1. bagus artikelnya
    saya suka
    tapi backgrondnya ngga mact mungkin sama tulisannya yah
    karna tulisanya kadang ilang pas di refresh
    sedikit masukan mending pake HItam di atas putih ajah deh :D

    semangat terus nulisnyayah
    hihihihiih

    ReplyDelete
  2. jujur ituh kaya diri aku banget : ( , aku pernah kasus di sekolah bawa2 temen2 , tapi sekarang udah instropeksi, mau nyembuhin sifat pengecut

    ReplyDelete
  3. Gimana ya caranya "nyembuhin" bapak-ku yg sifat nya kayak gitu?

    ReplyDelete
  4. Artikel ini update untuk tahun 2019 Betul sekarang kecenderungan orang zaman galau ini berbuat demikian hanya untuk jaga gengsi dan takut akan kekurangan pada dirinya hingga mengorbankan orang lain guna untuk menutupi kekurangannya yang ada padanya....kamuflase semata...harus siobati dan siubah pola pikirnya yang sempit itu ke pikiraan yang positif dan profuktif bukan malah dekstrutif atau merusak...


    ReplyDelete
  5. Saya gak setuju lah, cewek maupun cowok sama2 manusia, yg namanya berbohong ya tidak dianjurkan dalam agama gak ada toleransi untuk boleh berbohong

    ReplyDelete